Setiap orang saat ini mengenggam kamera di tangannya, beragam momen sudah dapat dengan mudah di tangkap setiap orang dari ponselnya, konsumen sudah tidak perlu kamera lagi, sebab ponsel yang di jual sekarang sudah pasti terdapat fitur kamera sebagai bagian dari produk standar ponsel. Pertama kali ponsel yang terdapat kamera bukan dari produsen ponsel ternama seperti Apple atau Samsung melainkan dari produsen ponsel asal Jepang dengan merek Kyocera seri VP-210 pada Mei 1999, kala itu resolusi kameranya hanya 0,11 megapixel sudah termasuk canggih di zamannya, saat ini pemilik ponsel sudah pasti ada kameranya, tetapi bagi pengemar photographi masih banyak yang tetap mengunakan kamera yang sebenarnya, kamera juga memasuki era digital dan tidak memerlukan lagi roll film yang konvensional, di zaman instan ini kita melihat hasil foto secara langsung.
Saat ini kebanyakan bisnis sudah masuk ke era digital, salah satu korban era digital dari hal yang terkecil seperti pekerja penjaga karcis pintu tol hingga ke hal yang terbesar yaitu produsen ternama kamera Kodak, terkena imbasnya karena tidak siap menghadapi era digital abad 21. Kodak didirikan oleh George Eastman, dengan istilahnya yang populer 'You press the button; we do the rest' ("Anda menekan tombol; Kami mengerjakan sisanya,) Kodak berdiri pada 23 Mei 1892, di Ronchester, Amerika Serikat perusahaan yang sudah memiliki brand besar di produk kamera analog dan roll film.
Sebenarnya pada tahun 1975 kodak sudah mulai memproduksi kamera digital dan menemukan sensor gambar megapiksel CCD (Charge-Couple Device) yang pertama pada tahun 1986. Tetapi sayangnya Kodak malah tetap fokus memproduksi kamera analognya, karena produk roll film analog yang saat itu juga menjadi andalan Kodak, saat pesaingnya dari kawasan Asia seperti Nikon,Canon dan Casio sudah siap dengan era digital, malah justru Kodak yang tersingkir dari persaingan dan berimbas kepada produk kamera analog dan roll film analognya, produknya sudah tidak laku di pasaran, penjualan kamera digital generasi pertama Kodak kurang diminati karena kalah dalam hal tehnologi dari para pesaingnya.
Karena tidak siap menghadapi persaingan di tehnologi, maka kesimpulannya bisnis kamera dan roll film Kodak bangkrut pada tahun 2012, karena perusahaan tidak siap untuk menghadapi permintaan konsumen era digital. Kodak lambat dalam membaca peluang bisnis di segmen digital ini, padahal sangat disayangkan karena Kodak sudah menyandang nama brand yang besar di produk kamera, jika pada saat itu Kodak fokus terhadap penemuann tehnologi kamera digitalnya sendiri dan melakukan pengembangan, pasti saat ini kita masih melihat kamera Kodak yang masih di produksi dan melihat kamera terbaru Kodak yang di jual di pasaran.
Perusahaan Kodak masih berjalan hingga saat ini, hanya bisnis produk kamera dan roll filmnya yang bangkrut, jika dilihat dari situs web sekarang, Kodak sedang fokus di produk Digital & Offset Printing, Pengembangan software percetakan, Tinta Printer, Lensa kacamata dan pembersihnya, harapannya kedepan semoga Kodak bisa bangkit kembali untuk memproduksi kamera-kameranya yang sudah memiliki nama besar, dan tentunya dapat meramaikan produsen kamera di dunia sehingga konsumen mendapatkan
.jpeg)